Akhir bulan Nopember dan awal bulan Desember wilayah Kapanewon Temon sudah mulai memasuki awal musim tanam I untuk tahun 2021/2022. Mengingat adanya kondisi serangan OPT di wilayah Kapanewon lain Di kulon Progo dan belajar dari pengalaman musim tanam tahun-tahun sebelumnya di beberapa wilayah terjadi serangan OPT di lahan padi petani, awal musim tanam I tahun ini petani Temon melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) melakukan upaya preventif pencegahan OPT dari Persemaian. OPT yang menjadi ancaman dan perlu di kendalikan dan di antisipasi sejak awal terutama musim hujan adalah:
- Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens)
- Hawar Daun bakteri (Kresek/BLB)
- Penggerek batang padi (stem borer)
- Wereng Hijau
- Wereng Punggung putih
Opt merupakan faktor penghambat produksi dan kunci pengendalian yang dianjurkan adalah pengendalian hama secara terpadu (PHT). Kunci sukses dari PHT adalah pengamatan rutin yang dilakukan oleh petani. Dari hasil pengamatan dapat diperoleh data adanya serangan Opt, jenis OPT, Intensitas serangan dan cara pengendalian yang perlu dilakukan. Penggunaan pestisida kimia memang banyak dilakukan petani karena faktor kecepatan untuk membuat mati OPT, disisi lain pestisida kimia juga diduga menjadi pemicu resistensi OPT sehingga bisa menyebabkan ledakan serangan.
elaksanaan gerdal OPT di Kapanewon Temon ini dilakukan sejak dari persemaian. Hal ini dilakukan untuk membatasi ruang serangan OPT . jika ada serangan di persemaian padi diharapkan dapat lebih dini diantisipasi daripada jika sudah mulai fase pertanaman akan membutuhkan waktu yang lama, tanaga dan pestisida yang digunakan juga lebih banyak. Gerdal kali ini petani menggunakan pestisida nabati non kimia yaitu penggunaan agensia hayati. Agensia hayati yang digunakan dalam gerakan pengendalian OPT pada saat ini adalah: PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), Beauveria Bassiana, Coryne Bacterium, Paenibacilus Polymyxai. Penggunaan agensia hayati dalam gerakan pengendalian OPT ini dilakukan agar produk pertanian yang dihasilkan sehat dan mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia. Petani diajarkan untuk berbudiya tanaman secara sehat dengan menerapkan kaidah-kaidah budidaya yang memperhatikan keseimbanhan alam. Gerdal OPT ini dilakukan dari ujung barat Temon Di Jangkaran , karangwuluh, Temon Kulon, Janten, Kebonrejo sampai ujung timur Temon di Kedundang dan Plumbon. Diharapkan kedepannya semua gapoktan mampu berartisipasi dalam pengendalian OPT sejak di persemaian agar produksi padi Temon tetap aman dan terjaga. (Imam Khumaini BPP Temon) Sumber :https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/867/antisipasi-opt-musim-tanam-i-petani-temon-semarakkan-gerdal