Janten, Dengan adanya dana Desa beberapa tahun belakangan ini pembangunan di Desa menjadi sebuah keharusan berbeda dengan sebelum adanya dana desa, pembangunan sering hanya sekedar wacana atau berhenti sampai diperencanaan karena terkendala dana dan juga berbagai kepentingan lain
Sebenarnya apa to pembangunan itu? Biasanya secara khalayak pembangunan diartikan sebagai pembanguna infrastruktur maupun pembangunan fisik. Padahal sebenarnya secara umum pembangunan itu adalah proses melakukan perubahan yang terencana untuk mencapai hal yang lebih baik dan menunjang kesejahteraan hidup manusia.
Namun tidak semua pembangunan itu bisa menunjang kesejahteraan sosial (welfare) namun malah menjadi masalah sosial (illfare). Pada tulisan ini saya tidak akan menyinggung mengenai kesejahteraan sosial maupun masalah sosial, namun melihat realitas sosial yang sedang terjadi di Desa Janten, yakni menghadapi modernisasi urbanisasi dan yang paling besar adalah industrialisasi.
Menurut WW Rostow mengenai teori lima tahap pembangunan
- Tahap Pertama : Masyarakat masih sangat tradisional
- Tahap Kedua : Masyarakat pra lepas landas (infrastruktur)
- Tahap Ketiga :Masyarakat lepas landas (industrialisasi, pertumbuhan investasi, perubahan bentuk)
- Tahap Keempat : pandangan kearah perubahan (inovasi, kreatif)
- Tahap Kelima : masyarakat konsumsi tinggi (kesejahteraan, konsumer)
Jika melihat keadaan masyarakat Desa Janten pada saat ini masyarakat Desa Janten itu ada diujung tahap kedua menuju proses tahap ketiga, mengapa demikian karena pada tahap pertama yakni masyarakat tradisonal yang semua sektor ekonominya dari pertanian dan pertaniannya masih sangat bergantung dengan alam seperti pertanian yang harus sesuai dengan keadaan cuaca, namun sekarang banyak petani di Desa Janten yang sudah maju sistem pertaniannya tidak banyak bergantung dengan alam, bisa mencari solusi agar tanamannya tetap hidup di cuaca alam yang tidak menentu dan pertaniaanya sudah menuju ke arah komersil tidak subsisten lagi. Kemudian pada tahap keduapembangunan infrastruktur dimana mana, dan kenyataan yang terjadi di Desa Janten sekarang ini sudah banyak pembangunan jalan umum dan irigasi yang sangat menunjang perekonomian pertanian masyarakat secara umum. Kemudian pada tahap ketiga, nah pada tahap ketiga ini industrialisasi masuk ke ranah masyarakat dan banyaknya bisnis investasi dikalangan masyarakat, kemudian terjadinya perubahan baik dari norma, nilai, pola dan budaya masyarakat karena adanya industriaalisasi, nah pada tahap ketiga ini masyarakat Desa Janten masih proses industrialisasi, belum banyak bisnis investor asing dan masih kecil adanya perubahan nilai norma pola dan budaya, yang sedikit berubah hanya nilai yang ada di masyarakat seperti kalau dulu orang baru itu sangat dihormati namun sekarang acuh ta acuh dengan siapapun, mungkin karena adanya urbanisasi yang dihasilkan dari industrialisasi. Lalu pada tahap keempat dimana masyarakat itu berinovasi dan menemukan sebuah kreatifitas baru yang berdaya nilai jual, pada tahap ini di Desa Janten masih belum terlihat muncul dengan jelas, mungkin karena masih nyaman dengan keadaan tahap kedua dan ketiga. Dan yang terakhir tahap kelima dimana masyarakata itu hanya menginginkan kesejahteraan, pembangunan kurang ditekankan hanya sebagai pendukung, dan lebih kearah konsumsi. Hal ini masih sangat belum terjadi di Desa Janten, karena tahap kelima biasa terjadi di masyarakat kota, masyarakat desa masih rendah akan konsumsinya diabanding masyarakat kota.
Mungkin keadaan ini juga sama dengan desa desa lain yang ada di kecamatan temon, belum ada yang mencapai tahap ke empat.
Menanggapi keadaan yang ada di Desa Janten ini untuk menghadapi industrialisasi modernisasi urbanisasi dan perubahan sosial secara mendalam di masyarakat karena adanya industrialisasi bandara baru, maka masyarakat perlu adanya kesiapan untuk menghadapi industrialisasi ini baik secara materi maupun rohaniah.
Dari segi materi masyarakat harus mampu mendayagunanakan lahan sempit untuk menjadi sektor pertanian yang bernilai jual tinggi, karena di era industrialisasi tidak mungkin lahan pertanian masyarakat itu masih utuh seutuhnya, lambat laun lahan pertanian itu akan langka bahkan tidak ada, maka dari itu masyarkat perlu adanya melek pertanian di lahan sempit, iya mungkin sebagian masyarakat angkatan siap kerja itu ada yang bekerja di industri, namun bagaimana nasib masyarakat yang angkatan pasca kerja yang sudah kurang mampu bekerja di sektor industri dan dahulunya masyarakat itu latarbalakang pekerjaanya sebagai petani, mungkin pertanian hidroponik sangat menarik seperti yang dilakukan masyarakat kampung Sayur Tompeyan kec Tegalrejo Kota Yogyakarta, pada kampung ini masyarakat mampu mengolah limbah rumah tangga menjadi sektor industri pertanian kecil, namun itu sangat menunjang kesejahteraan masyarakat.
Dan masalah sampah mungkin bisa ditanggulangi dengan melakukan 3R (reuse, reduce, recycle). Bisa mengurangi penggunaan plastik, pemanfaatan kembali sampah plastik dan pengolahan kembali limbah rumah tangga, hiya hiya hiya mungkin 3R ini masih bisa dibilang sangat ribet karena memang perlu niat sungguh sungguh agar hasilnya kelihatan. Mungkin dari pihak pemerintah desa sendiri bisa memberikan sedikit contoh mengenai pemanfaatan limbah plastik, daripada menjadi tumpukan bisa diubah dan diolah menjadi hiasan taman sehingga kesanya taman pemerintah desa tidak terkesan layu, namun adanya kolaborasi dengan sampah botol plastik. Nah dari contoh pemerintah desa yang bersih dan inovatif ini harapanya bisa menjadi contoh dan cerminan masyarakat Desa Janten, alhamdulillah Desa Janten maju makmur sejahtera.
Dengan kata lain pembangunan yang tidak lagi terkendala dana hendaknya dapat meningkatkan taraf hidup warga masyarakat, serta membangun SDM yang unggul serta sesuai dengan ciriDesa Janten yang kental dengan nuansa agam islamnya.(SBW)